RINGTIMES JATIM – Menindaklanjuti kepadatan arus mudik yang semakin meningkat, pihak PT KAI Daop 7 Madiun melakukan tes urine kepada para petugas yang ada.
Langkah ini mereka lakukan bersama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Blitar untuk memastikan awak kereta api berada dalam kondisi kesehatan terbaik saat bertugas.
Hal ini diungkapkan langsung oleh manajer humas PT KAI Daop 7 Madiun, yakni Supriyanto melalui media resmi Antara News Jatim pada hari Kamis 20 April 2023.
Baca juga: Apakah Bisa Pesan Tiket Kereta Api H-1 Lebaran? Cek Caranya Di Sini
Menurutnya, langkah ini juga bertujuan untuk mendeteksi adanya penggunaan obat terlarang narkoba di lingkungan Kereta Api Indonesia (KAI).
"Untuk memastikan pekerja yang bertugas sebagai awak sarana perkeretaapian dalam kondisi baik, sehingga dapat menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api," ucap Supriyanto.
Beberapa petugas awak kereta yang diperiksa tes urine antara lain adalah masinis dan asistennya, kondektur, polsuska, teknisi, serta para pekerja yang ada di stasiun.
Baca juga: 3 Rekomendasi Wisata Pantai Pamekasan yang Bisa Kamu Kunjungi Saat Libur Lebaran 2023
Supriyanto juga mengatakan bahwa pemeriksaan ini dilakukan dalam rangka membangun lingkungan PT KAI yang andal, kompeten, serta penuh tanggung jawab.
Tidak hanya berhenti di tes urin saja, akan tetapi PT KAI juga terus melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap kesehatan jasmani serta psikologis para petugas yang bekerja.
Dengan demikian, operasional transportasi kereta akan selalu terjamin keamanan dan kenyamanannya, baik bagi penumpang maupun petugas di dalamnya.
Baca juga: Tips Sehat untuk Mengatasi Efek Samping Kegiatan di Depan Layar Komputer atau Laptop
Nantinya, apabila terdeteksi ada petugas yang positif menggunakan obat terlarang, pihak PT KAI akan langsung menyerahkannya kepada BNN untuk ditindaklanjuti.
"Apabila ada petugas yang dinyatakan positif, akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendalaminya," ucap Supriyanto.
Tidak hanya di wilayah Blitar, sejumlah stasiun lainnya juga akan mendapat pemeriksaan dan pengendalian petugas yang sama.***